aku ini sebenarnya bodoh? goblok? apa tolol?
apa mbahe goblok bin bodoh bin tolol banget nemen por pol eram
sanget sangat pisan amat jiddan very kali ya,
Aku ini orang bodoh yang terbuai oleh jutaan keinginan, keinginan
yang tidak pernah ada batas maksimalnya, keinginan yang tidak pernah ada rasa
puasnya, keinginan yang meskipun terpenuhi tetapi selalu ingin lebih dan lebih.
Aku ini orang goblok yang memandang sempit keadaan, orang goblok
yang berlebihan memaknai kehidupan, orang goblok yang tak tau hakikat keikhlasan,
orang goblok yang tidak bersyukur atas semua kenikmatan.
Aku ini orang tolol yang tidak tau diri, orang tolol yang tidak
pernah introspeksi, orang tolol yang selalu iri dengan orang lain, orang tolol
yang tidak cukup dengan apa yang didapat, orang tolol yang selalu merasa hebat.
Sulit sekali aku memahami makna keinginan dan kebutuhan, aku yakin
kalau yang aku inginkan tidak tercapai karena dibalik itu Allah telah member yang
kita butuhkan. Aku percaya kalo aku inginkan keindahan Allah tidak mengabulkan
keinginan itu, namun memberikan yang aku butuhkan untuk mencapai keindahan tersebut. Tapi sangat dangkal otak saya untuk mencerna itu
semua. aku tidak meragukan dibalik kesulitan ada kemudahan, tapi aku tidak peka
dengan peluang yang ada.
Padahal jika aku bisa selalu bersyukur maka semua akan indah dan
penuh kenikmatan. Padahal jika aku selalu bisa merasa cukup takan ada kekecewaan.
Yang aku inginkan makan dua piring, padahal satu piring aja cukup dan itu yang
aku butuhkan, tapi keegoisan membelenggu hingga syukurpun terabaikan.
Aku selalu inginkan dua, padahal untuk sekarang satupun cukup. Satu
saja aku tidak mampu bersyukur apalagi dua, hhaa tambah lupa yang ada. Aku yakin
yang belum bisa aku capai dari jutaan mimpi, ledakan imajinasi dan angan serta
keinginan yang tak terbatas bukan karena Allah tidak mengabulkannya melainkan
memang aku belum layak mendapatkannya. Yang ada saja aku tidak mampu
mensyukuri, kok dengan santainya berharap lebih.
Seberapa keraspun aku berusaha lari dari arus globalisasi sekarang
ini itu semua sia-sia, justru yang ada aku akan terseret tanpa bisa berbuat
banyak. Mungkin memang globalisasi sekarang ini justru yang aku butuhkan
melihat perkembangan teknologi yang semakin maju. Bukan bagaimana cara kita
lari menghindari arus ataupun mati konyol melawan arus, tapi bagaimana kita
bisa mengikuti arus dan berusaha mengendalikannya.
Ya Allah, selama ini yang hamba lakukan hamba niatkan untuk
berjuang di jalan-Mu. Namun hamba sadar semua ini masih sangat jauh dari
kategori perjuangan. Jadi hamba hanya berharap sedikit dari apa yang bisa hamba
lakukan ada nilai amal dan sebatas rasa syukur atas karunia-Mu.